Kebakaran
merupakan kejadian yang dimulai saat terdapat nyala api dan nyala api tersebut
menghasilkan temperatur yang tinggi bersamaaan dengan rekasi kimia seperti
pembakaran gas oksigen disekitarnya yang memperbesar nyala api sehingga
membakar bahan di lingkungan sekitar.
Proses kebakaran
sendiri biasanya dimulai dari sumber api kecil kemudian karena
disekitarnya mempunyai bahan yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, daun
kering dan sebagianya maka muncul reaksi berantai hingga api menjadi besar yang
menyebar kesegala arah dan disertai dengan munculnya asap.
Teknologi sekarang terdapat penanggulangan kebakaran
yaitu dibuatnya sistem fire alarm system yang mana cara kerjanya
terdapat bunyi peringatan dan pencegahan dengan penyiraman air dengan penyalurn
pipa yang sidah dirancang sebelumnya.
Sensor Api atau flame detector adalah
sensor yang mampu mendeteksi api dan mengubahnya menjadi besaran analog
representasinya. Sensor api ini berbeda dengan sensor panas. Kalau sensor panas
parameter yang diukur adalah temperaturnya, sedangkan sensor api ini yang
dideteksi adalah nyala apinya.
Sensor api/flame
detector ini tersedia di pasaran dalam bentuk modul seperti gambar di bawah.
Sensor ini bekerja berdasarkan sinar infra merah (infrared) dalam rentang
panjang gelombang 760 nm – 1100 nm, dengan jarak deteksi kurang dari 1 m dan
respon time sekitar 15 mikro detik. Modul sensor api ini memiliki 3 kaki/pinout
dengan konfigurasi (dari kiri ke kanan) : Vcc (5V) – Gnd – AO (Analog Input).
Ada juga modul sensor api dengan 4 kaki, yakni untuk Digital Output (DO).
BAHAN:
1. Arduino : Sebagai Pengontrol dari Input dan Output
2. Sensor Flame : Sebagai Input
3. Buzzer : Sebagai Output
4. Led : Sebagai Output
5. Jumper : Sebagai Penghubung pengkabelan
Download Coding
BAHAN:
1. Arduino : Sebagai Pengontrol dari Input dan Output
2. Sensor Flame : Sebagai Input
3. Buzzer : Sebagai Output
4. Led : Sebagai Output
5. Jumper : Sebagai Penghubung pengkabelan
Download Coding
0 Komentar